NABIRE – Akibat hujan sepanjang dua malam, Rabu (27/9) dan Kamis (28/9) malam, air Kali Bumi berontak sehingga menyebabkan beberapa rumah warga di Sepanjang Jalan Bumi Raya – Wanggar terendam banjir. Demikian juga di bagian Muara, Kampung Waroki, beberapa rumah kedatangan tamu tak diundang.
Menurut pantauan media, hingga Kamis pukul 11 siang,luapan air dari Kali Bumi masih tinggi di sekitar pemukiman warga sepanjang jalan Wanggar terutama dari jembatan kali Mati pertama hingga jembatan Kali Bumi. Sebuah tempat ibadah dan satu tempat usaha, diantara jembatan Kali Mati Pertama dan satu tempat usaha yang berada diantara jembatan kali Mati kedua juga terendam banjir. Ketinggian air di sekitar gereja bersama beberapa rumah di dekat telaga mati pinggir Kali Bumi masih sebatas lutut orang dewasa. Luapan air tidak hanya mengenangi rumah penduduk tetapi ikut menghambat lalu lintas kendaraan karena air belum surut, air masih tergenanag hingga ke jalan raya, walaupun sudah siang.
Akibat Kali Bumi berontak, selain rumah ibadah dan rumah warga, bengkel samping Kali Mati I juga mengalami musibah yang tidak sedikit. Karena, sejumlah kendaraan roda empat di bengkel tersebut hampir teranyut. Genangan air dari luapan Kali Bumi di bengkel ini, batas air hingga siang pukul 11, sudah sampai melewati jendela kendaraan.
Sejak air dari Kali Bumi berontak dan masuk jauh hingga kali mati, warga yang mengalami musibah banjir terpaksa menunggsi. Hingga jam 11 siang, masih ada warga menunggu ke depan rumah sebelah jalan yang letaknya agak tinggi.
Tidak hanya di jalan Kali Bumi – Wanggar, sejumlah warga di Kampung Waroki, warga yang terkena musibah luapan air dari Kali Bumi juga mengungsi.
Seorang warga dari bengkel samping Kali Mati I mengungkap, musibah banjir terjadi sejak menjelang malam sehingga keluarganya di bengkel terpaksa tidur di lantai. Hingga siang kemarin penghuni bengkel terlihat sementara membersihkan dan mengepel lantai akibat rumahnya kemasukan air.
Sementara beberpa rumah penduduk sepanjang ruas jalan tersebut, genangan airnya masih tinggi sehingga tidak bisa berbuat apa-apa, tinggal meratapi musibah yang menimpahnya.
Menurut warga di bengkel, warga sepanjang ruas jalan antara Kali Mati pertama dan kedua, menimpah musibah banjir akibat meluapnya air kali Bumi dari pantai, muara Kali Bumi di ujung Kampung Waroki. Sementara warga di muara Kali Bumi, Kampung Waroki menafsirkan terjadi banjir besar akibat retakan bendungan Kali Bumi semakin besar sehingga dapat menimbulkan banir besar.
Menurut pantuan, banjir besar tersebut tak terasa di tengah penduduk Kampung Bumi Raya (SP 1) Distrik Nabire Barat. Buangan banjir di Kali Bumi hanya dirasakan oleh warga sepanjang jalan Kali Bumi – Wanggar ruas Kali Mati pertama dan kedua. Sementara di tengah pemukiman Kampung Bumi Raya masih aman.