Sugapa – Jajaran pemerintahan kabupaten di wilayah pegunungan tengah Papua tersebut melakukan berbagai upaya untuk menciptakan suasana kondusif bagi daerah dan masyarakat, agar mereka tak hidup dalam ketakutan berkepanjangan. Pada Jumat (12/3/2021), Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, bersama jajarannya melakukan pertemuan tatap muka dengan berbagai unsur di antaranya TNI, Polri, tokoh agama, tokoh adat, perempuan, dan perwakilan masyarakat.
Pertemuan tersebut dilakukan di ruang Sekda Intan Jaya, Aser Mirip, di Sugapa, ibukota Kabupaten Intan Jaya. Bupati Natalis Tabuni minta masyarakat setempat harus memberikan dukungan kepada Pemkab Intan Jaya dan TNI maupun Polri dalam menyampaikan hal yang tidak bersifat provokasi kepada kelompok bersenjata atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPN-PB OPM) di Intan Jaya, sehingga tidak selalu menambah amarah dari pihak yang berseberangan.
“Kami sudah bentuk tim negoisasi kepada kedua pihak, entah TNI, Polri, maupun kelompok bersenjata atau TPN-PB OPM. Tim ini bekerja tanpa gaji, hanya sukarelawan yang bertugas untuk memediasi dan komunikasi antara kelompok bersenjata Intan Jaya dengan pemda serta aparat keamanan TNI-Polri,” kata Bupati Natalis Tabuni , Minggu (14/3/2021).
Pertemuan itu, kata dia, juga untuk perkenalan aparat keamanan TNI Polri yang baru datang di Intan Jaya, sehingga aparat yang baru datang dengan masyarakat bisa saling mengenal. Untuk menangani situasi saat ini, lanjut dia, merupakan peran semua pihak. Apabila konflik ini terus berkelanjutan, bukan Bupati Intan Jaya saja yang gagal, akan tetapi semua yang ada di Kabupatan Intan Jaya sudah gagal dalam memajukan dan menciptakan situasi kondusif di ‘negeri di atas awan ini’. Ia juga minta seluruh ASN di Intan Jaya yang berada di Kabupaten Nabire, supaya segera kembali ke tempat tugas. Ia mengancam apabila tidak melaksanakan imbauannya, gaji dan kesejahteraan lainnya akan ditahan.
“Akan kami tarik SK Bupati yang pernah kami turunkan bagi yang tidak melaksanakan tugasnya,” ujarnya tegas.
Dansatgas Yonif PR 501/BY, Letkol Inf Arfa Yudha Prasetya, mengatakan kehadiran pasukan di Intan Jaya untuk mengubah wilayah tersebut menjadi kondusif dan maju. Karenanya, pihaknya telah melakukan perkenalan kepada masyarakat sebagai Dansatgas Yonif PR 501/BY wilayah Kabupaten Intan Jaya.
“Kami juga berjanji akan mendukung penuh Pemda Intan Jaya dalam memajukan dan mencapai tujuan Kabupaten Intan Jaya. Berkaitan dengan bidang pendidikan, kami akan membantu kesuksesan pelaksanaan ujian nasional di wilayah Intan Jaya,” ujar Prasetya.
Kasat Sabhara Polres Intan Jaya, Iptu Noak Mori, mengatakan pihak Tentara Pembebasan Nasional-Papua Barat/OPM yang berbeda pendapat dengan pihaknya saat ini, diharapkan kepada masyarakat supaya dapat berkomunikasi dengan mereka dan memberikan pemahaman bahwa pihaknya berkeinginan menghentikan kekerasan untuk kebaikan semua.
“Supaya disampaikan kepada saudara kita yang berseberangan, apabila mau bertemu untuk bertatap muka, kami siap duduk bersama dan membahas solusi masalah yang terjadi saat ini,” kata Noak Mori.
Sementara itu, Rubinus Sondegau, salah satu tokoh pemuda Intan Jaya, mengatakan pihaknya selalu membersihkan jalan raya. Ini merupakan cara masyarakat hendak hidup damai seperti semula.
“Karena dengan situasi yang kurang kondusif, rumput yang panjang di sepanjang jalan tidak dijadikan tempat persembunyian yang dicurigai oleh TNI-Polri,” ungkap Sondegau.
Pihaknya juga menanyakan solusi secepatnya supaya wilayah ini cepat aman sehingga tidak ada lagi ketakutan.
“Kami meminta supaya kami tidak curigai sehingga kami ketakutan. Apabila keadaan seperti ini terus terjadi, maka masyarakat Intan Jaya akan meninggalkan wilayah Kabupaten Intan Jaya ini,” ujarnya. (*)