INTAN JAYA – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Intan Jaya Yesaya Bagau, S.I.P, M.Si kepada media ini mengatakan, Dinasnya telah melakukan perekrutan jalur Afirmasi ADEM dan ADIK yang telah berlangsung di Kabupaten Nabire.
Dalam melakukan perekrutan kata kadis telah memerintahkan untuk dilakukan sosialisasi terlebih dahulu.
“Untuk Afirmasi ADEM mereka yang dari SMP ke SMA-SMK, juga adik yang beralih ke perguruan tinggi, negeri maupun swasta sesuai pilihan calon mahasiswa. ADEM itu kita rekrut dan memberikan kebebasan kepada ketua tim dan anggotanya untuk harus lakukan sosialisasi terbuka itu dilakukan di kota Nabire di SD Inpres kali bobo (Kabupaten Nabire) dengan keterbukaan itu anak-anak mereka sudah mengikuti seleksi baik ADEM maupun ADIK,” ujarnya, Rabu (19/07/2023).
Bagau juga mengaku bersyukur karena adanya penambahan kuota yang cukup siginifikan khusus untuk Kabupaten Intan Jaya.
“Saya syukuri 2-3 tahun itu menurut kesaksian dari adik-adik tadinya kita 13-14 orang, tetapi tahun ini saya syukur 35 orang. Dan kita lihat dari Kabupaten lain memang dibawah dari Kabupaten Intan Jaya saya bangga,” ungkapnya.
Kata kepala Dinas mereka yang lolos merupakan dari keluarga tidak mampu dan meminta yang belum lolos untuk tidak berkecil hati karena jalur mandiri pun masih ada perhatian pemerintah daerah.
“Mereka 35 orang ini berasal dari keluarga tidak mampu dan ini waktu mereka yang lolos. Untuk yang tidak lolos mungkin Tuhan siapkan lain waktu, tapi jangan kecil hati kalau ada niat kuliah karena mandiri pun pemerintah biayai lewat kesra,” katanya.
Kepala Dinas juga menjelaskan terkait pembiayaan siswa dan mahasiswa yang dari jalur Afirmasi ADEM dan ADIK.
“Perlu saya sampaikan mereka yang lolos ADEM dan ADIK itu pembiayaannya ada di Dinas Pendidikan,” jelasnya.
Ia juga meminta agar para calon mahasiswa yang sudah lolos untuk bersabar menunggu kepastian dari pemerintah pusat.
“Untuk calon mahasiswa yang sudah lulus untuk pengirimannya kita tim yang kami bentuk ini mereka harus menunggu saran yang disampaikan pusat. Apa kita yang mengantar atau kita kirim kita menunggu informasi dari pusat bersama-sama,” mintanya.
Ia juga mengharapkan agar siswa yang akan berangkat suatu kelak kembali untuk membangun Intan Jaya
“Terimakasih juga buat anak-anak yang telah berjuang demi daerah jendela pendidikan melalui anak-anak ini kita harus buka dan melihat dunia luar, yang lolos ini benar-benar harus menyelesaikan pendidikan supaya kembali kita membangun daerah dan biaya yang dibantu pemerintah jangan sia-siakan,” harapnya.
Tak lupa Bagau juga menjelaskan terkait pelonjakan jumlah siswa yang telah mencapai 35 orang.
“Saat Musrembang Otsus Papua Tengah saat orang pusat memberikan materi mereka buka peluang untuk bertanya saya bukan mengajukan pertanyaan tapi memberikan masukan kuota ADEM dan ADIK untuk Intan Jaya tolong ditambahkan dan naik sampai 35 ,” jelasnya lagi
Bagau juga mengingatkan terkait masa waktu menempuh pendidikan serta tidak bermain saat mengenyam pendidikan bagi siswa ADEM dan ADIK
“Saya ingatkan pemerintah membiayai mereka untuk SMA-SMK hanya 3 tahun. Sedangkan untuk Mahasiswa 4 tahun minimal harus selesai maximal 5 tahun,” Terangnya
“Saya juga pesan mahasiswa jangan pindah-pindah kuliah, boleh bergabung dalam organisasi tapi atur waktu yang baik, dan selesaikan pendidikan tepat waktu,” Lanjutnya.
Bagau juga mengaku ide mereka bisa keluar saat pemerintahan pejabat Bupati Intan Jaya.
“Pada saat pemerintahan PJ Bupati Intan Jaya, begitu kami diangkat berusaha membuat terobosan-terobosan yang baru sesuai dengan kemampuan kami,” terangnya lagi.
Diakhir kata kepada Dinas pendidikan, Intan Jaya Pendi harus dirapikan ke arah yang lebih baik.
“Pendidikan kita harus rapikan, pendidik kita harus tertibkan,” Tutupnya.